Senin, 25 April 2011

Posted by forumjumatmalam | File under :

Kematian.
Tak ada yang lebih pasti dari hal ini. Banyak yang bilang, kehilangan akan kental terasa saat seseorang mendapati dirinya kehilangan. Kehilangan bukanlah dikecap, tetapi dirasa. Begitulah, dan ada yang lebih tahu rahasia kematian kecuali Tuhan, setidaknya bagi yang masih meyakini-Nya.
Dan aku tak akan membahas kematian, karena kematian bagiku sebuah rahasia besar dari Tuhan yang ku yakini. Kalau boleh, aku akan menyebut kehidupanlah sebagai tokoh utama pada catatan pendek ini.
Sebelum kematian pastilah ada kehidupan, bukan begitu?
======================================================================
Hidup itu menyenangkan, semenyenangkan kita terjun ke kolam coklat manis seperti dalam iklan coco crunch.
Hidup itu menyedihkan, semenyedihkan menuntun sepeda motor bocor jauh dari tukang tambal ban.
Hidup itu beresiko, seberesiko tidur di kandang macan betina yang lapar melindungi anak-anaknya.
Hidup itu konyol, sekonyol tampang tokoh kartun patric dalam serial kartun spongs bob.
Hidup itu memalukan, sememalukan wajah anda……. Hheehehhe….
Dan hidup itu...
Banyak rasa, banyak warna, banyak cerita, dan banyak menghabiskan uang.
Terserahlah bagaimana anda memaknai hidup dari angan anda sendiri, aku tak akan prostes.
#
Perjalanan kehidupan bagiku tak hanya menjalani hidup dengan bernafas atau memainkan sebuah peran seperti lagu dari Nicky Astria, walaupun toh memang bernafas pada dasarnya adalah kebutuhan untuk hidup, dan lagu Nicky Astria memang enak didengar. tidak, bagiku lebih daripada itu, aku akan menyebut sebagai sebuah perjudian yang memuja dewi fortuna, perjudian yang memerlukan keberuntungan bagi para penjudi pemula. atau kadang, tampak seperti sebuah permainan monopoli yang mengandalkan keberuntungan juga.
Awal mulanya akupun berfikir seperti kebanyakan orang dan petuah dari guru-guru sekolahku dulu kalau saja setiap usaha pasti akan mempunyai efek dari usaha tersebut, tergantung apapun usaha tersebut. Nyatanya ketika aku menemukan sepotong ingatan pada masa sekolah dulu di sebuah warkop saat sedang bersantai menikmati kopi dan rokok, kini ada sedikit keraguan atas teori tersebut, seperti dimana aku merasa sangat bodoh ketika semasa SMP dulu aku pernah belajar untuk persiapan menjelang ulangan cawu pertama (system tiga cawu), entah kenapa untuk saat itu aku hanya ingin belajar, padahal aku sangat pemalas jika disuruh belajar, aku tak tahu pasti.
Hari H pertama ulanganpun tiba, saat itu sudah banyak aku menghapal teori-teori dari buku paket pelajaran untuk ulangan hari pertama. dengan yakin dan PD ku lumat habis soal-soal ulangan mata pelajaran pertama pada hari ini yang kurasa mudah karena usahaku belajar yang kurasa cukup. Begitupun saat ulangan mata pelajaran yang kedua, dan hari-hari selanjutnya. Kupikir semua akan berjalan sesuai apa yang kuharapkan. Nyatanya ketika hari pembagian ulangan, hampir semua kertas ulangan menyungingkan senyum merah menawan dari goresan tinta merah para guru-guruku.
Entah apa yang salah pada usahaku atau memang nasib ku yang jauh dari keberuntungan, aku tak tahu. Belum lagi ketika ku tahu teman yang hobi bermain PS dan enggan belajar sedikitpun, yang otaknya 11-12 dengan ku lebih baik nasibnya dari padaku dari hasil ulangan yang mencontek dan ngarap ngawur semua soal yang tak dia bisa, terbukti ketika banyak ku cocokan jawaban dari kertas ulanganku dan miliknya dengan buku paket pelajaran yang seharusnya jawabankulah yang benar. ah… semua tak terlihat logis. Asuuuuuuuuuu……………………!!!
Maka, pengalaman adalah guru yang terbaik. Sepakat.
Untuk ulangan cawu ke dua dan akhir cawu, sudah pastilah aku kapok untuk belajar (sampai sekarang---hheeheehee). Dan ternyata benar, hanya sedikit kepercayaan akan keberuntungan toh ulangan-ulanganku di kedua cawu itu setidaknya masih sedikit lebih baik dari pada cawu pertama. Walaupun masih pantas disebut buruk 
Dan pada akhirnya, keberuntungan lah menurutku yang paling berperan penting mengantarkan kita pada kisah-kisah hidup yang menyenangkan, menyedihkan, beresiko, atau malah membuat kita malu dan konyol menyikapi keberadaan kita sebagai makluk hidup. Seperti pada kemudian hari ketika kita berbicara soal nasib yang mempermainkan hidup ini, ketika kita tak dapat meraih apa yang diharapkan, walaupun dalam usaha dan do’a kita patut mendapatkan banyak klikan like seperti di facebook.
Kalau belum beruntung mau apa lagi?
====================================================================
Percaya atau tidak, mungkin sesekali kita boleh sedikit bermain-main dengan hal-hal diluar logis atau gaib, tak ada salahnya mencoba, seperti seorang penjudi togel yang mencoba peruntungan nomor yang di dapat dari hasil ngerandongnya. Sesekali mungkin kita bisa mencoba walaupun tak harus dalam urusan perjudian murah macam judi togel, cari mbah dukun misalnya, lalu minta di bacakan mantera pada diri kita, atau membeli barang bertuah (pusaka) darinya. Agar keberuntungan tak jauh-jauh dari kita. Tak ada salahnya mencoba. Hahhahaha…..


:: Penting gk penting, Aku hanya ingin menulis ::


Tulus Hajianto